Skip to main content

Featured

LINGUISTICS STUDENT INDONESIA PROFILE

Linguistics Student Indonesia Founded in April 2015, Linguistics Student Indonesia starts as a personal blog and continues its journey and has expanded its wings to several platforms such as Instagram, Youtube, Anchor, Facebook, ResearchGate, and LinkedIn. Linguistics Student Indonesia is currently non-profit and represents its founder's personal brand. The idea of creating Linguistics Student Indonesia emanates when Suci Wulan Lestary as a Founder of this blog encounters a lot of difficulties in learning Linguistics as her specialty in college. So, she started to build Linguistics Student Indonesia while hopes that this platform could help to spread her values as a passionate individual who is attracted to linguistics as she took Indonesian Linguistics specialty as her major in college. Besides linguistics, she would also love to share her meaningful life experience. That's why the tagline: makes little things matter by learning through experience. *** Current Interest

GREGETAN BERJAMAAH: MEMAKNAI LIRIK LAGU SORCHA RICHARDSON "CAN'T WE PRETEND"


Reading Estimation: 4 Minutes 27 Seconds
Anyway, click here to buy me a coffee!

Summer everybody's coming home And now I'm lying in my old bedroom, again on my own.
Listen to the cars passing outside
'member Adam crashed his car into the tree but somehow he survived.

Bagian awal lagu ini dapat aku artikan secara eksplisit. Pada liburan musim panas, pengarang pulang ke rumah dan membaringkan tubuhnya di kamar lamanya. Mendengar suara deru mesin mobil yang lewat membuatnya mengingat kejadian kecelakaan seseorang bernama Adam yang mobilnya menabrak pohon, tetapi entah bagaimana dia selamat dari kecelakaan itu.

Then the next night you walked me home Pada bagian selanjutnya, pengarang menggunakan metonimia atau jenis gaya bahasa yang menggunakan nama ciri atau hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal lain sebagai gantinya. Then the next night you walked me home, we'd been drinking underage and you said do you think our parents know? Dalam interpretasiku, home adalah simbol untuk melambangkan perasaan damai yang dirasakannya saat bersama seseorang itu, bahwa setelah kejadian kecelakaan itu, pengarang menyimpan perasaan pada seseorang yang dia ingat dalam lagu ini. Then the next night you walked me home, we'd been drinking underage and you said do you think our parents know? Dalam interpretasiku, home adalah simbol untuk melambangkan perasaan damai yang dirasakannya saat bersama seseorang itu, bahwa setelah kejadian kecelakaan itu, pengarang menyimpan perasaan pada seseorang yang dia ingat dalam lagu ini.

We'd been drinking underage and you said, "Do you think our parents know?" Drinking juga merupakan sebuah simbol untuk melambangkan perasaan jatuh cinta. Aku mengaitkan hal tersebut dengan frasa "drunk on you" yang sering aku temukan dalam lagu-lagu atau puisi cinta lain, yang maknanya adalah jatuh cinta atau dimabuk asmara kepada seseorang. Drinking underage juga dapat aku maknai sebagai saat itu pengarang jatuh cinta kepada seseorang dalam lagu itu, aku pikir mungkin sahabat kecilnya, dan saat itu mereka masih sangat muda. Do you think our parents know? Melambangkan pertanyaan di benak pengarang, "Apakah ada orang lain yang tahu tentang ini?"

We hid a bottle in the trees Oh we couldn't find it later, guess the neighbors getting drunk for free No, we couldn't find it later, guess the neighbors getting drunk on me Bagian ini juga ditulis dengan gaya bahasa metonimia, bottle hadir untuk melambangkan perasaan yang disembunyikan oleh keduanya. We couldn't find it later, guess the neighbor getting drunk for free. Kalimat ini aku maknai sebagai, jika perasaan yang mereka sembunyikan itu tak terungkapkan kelak, mungkin ada seseorang lain yang telah bertahta di hati mereka masing-masing. Kalimat guess the neighbors getting drunk on me juga sangat jelas menggambarkan bahwa jika perasaan keduanya tak pernah terungkapkan, hal itu mungkin karena sang pengarang telah dicintai atau bersama orang lain.

Some days are quiet in my mind It's not that I don't miss you, I've just lived this distance for some time I still think about that September night Sitting on an empty pier, nobody will find us here We were dreaming about where we both would go You pointed out across the ocean, I wonder if I had known Pada bagian ini pengarang menggambarkan keadaan benaknya di kala sepi, dia mengingat sahabat kecilnya itu, dan dia selalu merindukannya, tetapi kini dia tinggal jauh di tempat lain. Dia sering memikirkan kejadian pada bulan September di malam hari, di mana mereka duduk berdua di sebuah dermaga. Pada saat itu pengarang bertanya-tanya tentang perasaannya dan perasaan sahabatnya tersebut, tetapi you pointed out across the ocean, kalimat itu menggambarkan bahwa sahabatnya tidak pernah memberikan petunjuk yang jelas, ingat, kan ada ungkapan"hati itu luas bagai samudera, membuat seseorang sulit untuk menebaknya" begitulah ocean atau samudera menjadi simbol perasaan sahabatnya terhadapnya yang selalu membuatnya bertanya-tanya apakah mereka benar-benar memiliki perasaan yang sama?

When we hid that bottle in the trees that we wouldn't find it later, guess the neighbors getting drunk on me Sekali lagi, pengarang menggambarkan ada perasaan di antara mereka berdua yang mereka sembunyikan, dan jika kelak mereka tidak bersama, mungkin pengarang telah ditakdirkan untuk orang lain. You waved at me from the front door I told you I'd be home for Christmas I've been gone for 6 years more Pada bagian ini, melalui you waved at me from the front door, I told you I'd be home for Christmas, pengarang menggambarkan bahwa selama ini mereka selalu saling tahu kabar masing-masing meski pengarang telah merantau ke tempat lain selama 6 tahun atau mungkin lebih. You know I mean to call you back It gets so busy in this city, you expect me to keep track It's raining in New York too, that doesn't I'm any closer to you Pengarang selalu berniat untuk kembali pada sahabatnya itu, meski kehidupan di kota barunya membuat dia sangat sibuk, dan sahabatnya itu ingin dia fokus dengan kesibukannya. Rupanya, pengarang merantau di kota New York. Dalam it's raining in New York too, that doesn't I'm any closer to you menggambarkan bahwa meskipun cuaca yang dirasakan sama, baik di New York atau di kota tempat tinggalnya dulu, hal itu tidak membuatnya lebih dekat dengan sahabatnya itu. Interpretasiku yang lain adalah bahwa meskipun perasaan mereka samasaling cinta bahkan sampai selama lebih dari enam tahun itutetapi tetap saja mereka adalah sahabat dan tak menjadi semakin dekat atau menjadi pasangan kekasih. Sangat emosional, aku yang dengar mau nangis, hehe. Kalau cinta bilang aja nanti nyesel :(

If I can't be your friend I don't need you to believe me, but can't we still pretend? If I can't be your friend I don't need you to forgive me, But can't we still pretend? Bagian akhir lagu ini dilematis, karena dalam interpretasiku, di satu sisi pengarang tidak menyerah pada keadaan, dia masih tidak bisa menganggap sahabatnya itu teman biasa, like this is another way to say I love you very much I can't deny it. Tapi, di sisi lain, dia juga takut, sahabatnya mungkin tak lagi memiliki perasaan yang sama, maka tidak apa-apa jika selamanya dia harus berpura-pura menjadi teman saja dan terus menyembunyikan perasaan cinta itu. Seperti, dia rela bersalah dan tak dipercaya demi terus mencintai sahabatnya tanpa mereka harus menjadi sepasang kekasih. YOK NANGIS BERJAMAAH YOK, AKU MAH GREGET IH! GIMANA PUN KEADAANNYA HARUSNYA KALAU CINTA YA DIUNGKAPKAN AJA! JADI KAN GAK PENASARAN DAN TAU GIMANA YANG SEBENARNYA. HEUUU SEDI AKUUUU WKWKW :( By the way, aku buat interpretasi ini karena aku tiba-tiba aja jadi kangen kuliah kajian puisi, aku melototin lirik lagu ini tiga hari sejak pertama kali denger, hehehe. Terus aku sadar, kok menyentuh sekali dan menurut aku sangat underrated, karena lirik yang dibuat Sorcha Richardson ini, ya ampun, deep banget! Aku aja awalnya hanya mengira liriknya cuma kangen-kangen biasa, ternyata dia mengungkapkan makna yang lebih dalam. Great job, Sorcha! Mungkin aku akan dengar lagu kamu yang lainnya juga. You got a fans here! XOXO.

 

I highly appreciate your visit to the Linguistics Student Indonesia website. 
Linguistics Student Indonesia Founder


Let's build a network! Connect with Linguistics Student Indonesia:

Paid Partnership & Business Inquiries:
linguistics@post.com

Comments

Most Visited Articles